CanHOPE adalah layanan dukungan dan konseling kanker nirlaba yang disediakan oleh Parkway Cancer Centre, Singapura.

Nutrisi

Nutrisi Pada Perawatan Kanker - Pertanyaan Yang Sering Dia Jukan

Facebook Twitter Email Print


Mengenal lebih lanjut tentang nutrisi sangat penting dalam berbagai perawatan kanker untuk pasien. Anda mungkin pernah membaca atau dinasihatkan oleh teman dan keluarga terdekat untuk menghindari beberapa makanan atau mengonsumsi suplemen. Tetapi, beberapa informasi terkadang bertentangan dengan satu sama lain dan menyebabkan kekeliruan.

Beberapa adalah pertanyaan yang sering diajukan untuk memberikan klarifikasi dan membantu anda untuk membuat pilihan.


1. Apakah sel kanker menyerap gula?

Karbohidrat ialah sumber tenaga utama untuk tubuh kita, dan satu-satunya sumber tenaga terutama untuk otak kita. Karbohidrat dapat diurai menjadi gula dasar saat pencernaan dan gula merupakan nutrisi paling dasar yang dapat digunakan untuk sel tubuh kita. Beberapa makanan karbohidrat yang paling umum adalah buah-buahan, produk susu, nasi, mie, roti, biscuit, kacang-kacangan dan sayuran mengandung zat tepung termasuk kentang, jagung, ubi jalar dan juga minuman dan pencuci mulut yang manis. Oleh karena itu, tidak perlu menghindari gula karena sel tubuh tidak dapat mengenal sumber karbohidrat pada saat penyerapan. Akan tetapi, mengonsumsi kadar gula yang tinggi tidak dianjurkan karena gula tidak mengandung nutrisi lain tetapi hanya memberikan kalori. Selain itu, mengonsumsi gula sederhana yang banyak juga dapat meningkatkan gula darah lebih cepat dibanding dengan konsumsi gula kompleks. Ketika kadar gula tinggi, pancreas akan mengeluarkan insulin untuk mengubah gula tersebut. Hiperinsulinemia atau produksi insulin yang telalu banyak dapat menyebabkan radang di tubuh kita yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker.

2. Apakah produk susu berbahaya untuk tubuh kita?

Recombinant bovine growth hormone (rbGH) ialah kelas hormon yang meningkatkan jumlah susu sapi perah. Beberapa menyarankan walaupun rbGH terlihat aman, hormon tersebut dapat meningkatkan jumlah bahan kimia lain di dalam tubuh yang dapat berubah menjadi kanker. Saat ini belum terbukti dengan pasti. Disebabkan kurangnya tanggapan, negara seperti Jepang, Kanada, Selandia Baru dan Uni Eropa melarang rbGH. Di sisi lain, bagian Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (US FDA) telah menyetujui penggunaan rbGH yang berdasarkan hormon tersebut tidak terdapat pada tubuh manusia.

3. Apakah madu aman untuk dikonsumsi? / Apakah madu lebih baik daripada gula?

Madu terdiri dari fruktosa (-38%), glukosa (-31%), air (-17%) dan sisanya karbohidrat adalah maltose, sukrosa dan beberapa karbohidrat kompleks. Madu juga mengandung sedikit vitamin dan mineral, seperti Vitamin C, zat besi, kalsium dan fosfat dan sebagainya.

Madu mengandung khasiat anti bakteri dan anti jamur juga berfungsi sebagai anti-oksidan. Jadi, mengonsumsi madu banyak keuntungannya. Tetapi, untuk orang yang sedang menjalani pengobatan aktif seperti contohnya kemoterapi, terapi radiasi atau sedang transplantasi sel induk, madu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dikarenakan umumnya madu tidak melalui proses pasteurisasi dan mungkin mengandung serbuk sari atau bakteri yang dapat mengakibatkan alergi atau infeksi.

Anda dapat membeli madu yang telah di pasteurisasi tetapi anda tidak akan memperoleh keuntungannya sebab semua enzim aktif telah dihancurkan dengan suhu yang tinggi pada saat proses pasteurisasi.

4. Apakah daging merah aman untuk dikonsumsi? Berapa banyak tergolong banyak?

Daging merah mengandung nutrisi yang tidak dapat ditemukan pada daging putih, contoh zat besi, zinc dan vitamin B12. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat penting dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Mengonsumsi daging merah sekali atau dua kali seminggu dapat memberikan nutrisi yang cukup. Di sisi lain, konsumsi daging merah yang terlalu banyak, sering atau yang berlemak, dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan beberapa jenis kanker tertentu.

5. Bagaimana dengan sensasi kacang kedelai? Haruskah saya menghindarinya?

Isoflavon adalah fitonutrien yang banyak terdapat pada kacang kedelai yang juga disebut sebagai fitoestrogen. Fitoestrogen adalah sebuah komposisi alami yang terdapat di tanaman yang memiliki kesamaan dengan estrogen didalam tubuh manusia. Kekhawatiran muncul terutama untuk kelompok tertentu pasien kanker, seperti estrogen receptors (ER) positif untuk pengidap kanker payudara yang diberikan resep dengan estrogen-blocker berikut kemoterapi. Ada beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai bagian dari dunia, populasi yang berbeda, ras dan etnis. Hal ini disimpulkan bahwa fitoestrogen yang terkandung di kacang kedelai tidak mempengaruhi populasi pengidap kanker payudara. Jadi, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi kacang kedelai dan produk-produknya secara teratur.

6. Bolehkah saya makan suplemen selama perawatan?

Terdapat banyak jenis suplemen yang tersedia di pasaran yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Kita harus berhati-hati ketika memilih suplemen. Kita harus mengerti lebih dalam alasan mengambil suplemen tersebut. Multi- vitamin dan pil mineral yang terdiri dari tidak lebih dari batas atas RDA (Dosis yang dianjurkan setiap hari) untuk semua nutrisinya tergolong aman untuk dikonsumsi selama perawatan.

Vitamin antioksidan dan suplemen mineral atau fitonutrien dan fitokimia yang berlaku sebagai antioksidan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama perawatan. Terdapat beberapa kontroversi tentang keuntungan mengonsumsi suplemen oleh pasien-pasien yang menjalani pengobatan kanker.

Suplemen meningkatkan kekebalan tubuh seperti asam amino, bubuk protein aman untuk dikonsumsi selama menjalan perawatan. Tetapi, pastikan suplemen tersebut dibuat oleh perusahaan farmasi yang ternama. Untuk suplemen lain, akan lebih baik jika anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan Onkologis atau ahli diet untuk memastikan anda mendapat keuntungan dari suplemen-suplemen tersebut dan tidak melewati batas tubuh anda dengan pil-pil yang tidak diperlukan.

7. Haruskah saya mencoba produk organik?

Makanan dianggap makanan organik jika mereka diproduksi tanpa modifikasi genetik, tanpa pupuk kimia dan dengan pembatasan penggunaan pestisida konvensional. Untuk perternakan, tanpa penggunaan antibiotik atau hormon pertumbuhan. Makanan organik dapat dimasukkan dalam diet pasien kanker, tetapi tidak selalu diperlukan. Terbatasnya penggunaan pengawet makanan, makanan organik tidak tahan lama dan mungkin memiliki jumlah biotoxin lebih tinggi karena kurangnya penerapan herbisida/fungisida eksternal. Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk membeli makanan organik, kita perlu mempertimbangkan dari mana asal makanan organik tersebut, akan lebih ideal jika lokasi perkebunan organik yang pemasok produk tersebut tidak jauh untuk memastikan waktu transportasi terpendek dan dapat memberikan kualitas nutrisi yang optimal. Konsumen juga dianjurkan untuk mempertimbangkan manfaat dari makanan organik tersebut seperti buah dengan kulit keras yang tidak dapat dimakan terhadap buah dengan kulit yang lembut dan kulit mudah memar.

8. Apa itu genetically modified foods (GMO)?

Makanan yang dimodifikasi secara genetik adalah makanan yang dihasilkan dari organisme yang telah memiliki perubahan spesifik ke DNA mereka menggunakan metode rekayasa genetika. Teknik ini memungkinkan rekayasa tanaman menjadi tahan terhadap patogen, herbisida dan memberikan nutrisi yang lebih baik. Ada konsensus ilmiah bahwa makanan di pasaran yang berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika menimbulkan resiko yang lebih besar untuk kesehatan manusia daripada makanan konvensional.

9. Bolehkah saya mengonsumsi obat Cina tradisional selama pengobatan kanker?

Obat Cina tradisional (TCM) menggunakan cara yang berbeda untuk menilai kesehatan dan penyakit. Terapi alternatif menggunakan TCM untuk menggantikan pengobatan kanker konvensional seperti kemoterapi tidak dianjurkan. Namun, penggunaan obat herbal TCM dapat mengurangi efek samping dari pengobatan kanker.

Konsultasilah dengan dokter onkologi anda untuk rekomendasi dokter TCM yang dapat membantu kondisi anda di waktu bersamaan.

Hindari mengonsumsi obat Cina pada siklus pertama pengobatan agar dokter onkologi anda dapat menilai reaksi tubuh anda pada pengobatan yang diberikan.

10. Bagaimana dengan diet Alkali?

Diet alkali adalah protokol diet berdasarkan dari konsumsi makanan yang membakar untuk meninggalkan dan residu alkali. Makanan diklasifikasikan sebagai alkali, asam atau netral tergantung pada kadar pH dari solusi dibuat dengan abu mereka di air. Diet seharusnya menjaga pH tubuh (darah) dengan sedikit alkalinitas 7.35 ke 7.45 tanpa menekankan keseimbangan asam-basa pada tubuh. Tantangan dari diet ini termasuk klasifikasi makanan, kualitas makanan sebelum makan dan mekanisme pencernaan. Tubuh kita pada dasarnya dapat bereaksi secara alami untuk menjaga keseimbangan pH dengan meningkatkan atau mengurangi pernafasan, pembersihan ion hydrogen yang berlebihan dan membuangnya dengan buang air kecil, peran dari diet alkali masih dipertanyakan.

11. Apakah ada makanan atau diet yang menyebabkan kanker?

Terdapat banyak diet ‘anti radang’ dan setiap rencana memiliki sentuhan sendiri, semua tergantung dari konsep umum antara tetap atau radang yang fatal di dalam tubuh dapat menyebabkan sakit, dan makan untuk menghindari radang yang terus-terusan mendorong kesehatan yang lebih baik dan jauh dari penyakit.

Contoh makanan inflamasi untuk kanker sebagai berikut:

  • Jamur dan racun: misal Aflatoxin di sereal, gandum dan kacang-kacangan dan Fumonisin pada jagung
  • Persiapan makanan;
    • Senyawa heterosiklik – memasak daging dengan temperatur yang tinggi, contohnya menggoreng
    • Polycyclic aromatic hydrocarbons – terdapat pada daging dan ikan yang telah dipanggang atau panggang dengan api langsung.
    • N-nitroso, terbentuk dalam makanan mengandung nitrat/nitrities, misal pada daging dan ikan yang diawetkan dengan garam, pengawet, diasap atau pengering.

Berikut yang diatas telah diketahui bisa meningkatkan resiko kanker.

12. Apakah ada diet untuk mencegah kekambuhan?

Badan penelitian kanker dunia dan institut Amerika Serikat untuk penelitian kanker melakukan ribuan studi dan memberikan ringkasan tentang faktor-faktor yang membantu mencegah kanker dan kambuhnya kanker.

Berikut:

  • Lemak pada tubuh: Jaga berat badan dalam kisaran berat badan yang normal
  • Olahraga: Biasakan olahraga dalam kehidupan sehari-hari
  • Batasi konsumsi makanan dengan energi tinggi, jauhi minuman dengan kandungan gula yang tinggi
  • Banyak makan sayur
  • Batasi asupan daging merah dan hindari daging olahan
  • Batasi minuman beralkohol; untuk lelaki tidak lebih dari 2 gelas per hari dan perempuan tidak lebih dari 1 gelas per hari
  • Batasi konsumsi makanan yang diasinkan, diasap hindari cereal, gandum dan kacang-kacangan yang berjamur.
  • Usahakan untuk mencapai kebutuhan nutrisi melalui diet, bila memerlukan suplemen, pastikan alasan yang tepat.