CanHOPE adalah layanan dukungan dan konseling kanker nirlaba yang disediakan oleh Parkway Cancer Centre, Singapura.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel-sel tersebut maupun dengan menghentikan pembelahannya. Menjaga asupan gizi yang baik bagi pasien kanker bisa menjadi tantangan karena berbagai masalah seperti perawatan mulut yang kurang optimal, kelelahan, rasa sakit, demam, serta berbagai gejala lain yang dapat muncul selama dan setelah kemoterapi. Tujuannya adalah memahami cara mengatasi gejala-gejala tersebut dan tetap menjaga pola makan yang cukup setelah menjalani kemoterapi.
Tip untuk mengelola gejala untuk mencapai diet yang baik selama menjalani kemoterapi:
Menemukan makanan terbaik untuk pasien yang sedang menjalani kemoterapi sering kali berarti menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh yang terus berubah. Tips berikut dirancang untuk membantu Anda mengatasi gejala umum dan memudahkan saat makan.
Konstipasi didefinisikan dengan buang air besar yang kurang dari 3 kali dalam sepekan. Hal ini sering terjadi pada pasien kanker dan penyebabnya bisa dari kurangnya asupan cairan atau serat dalam pola makan pasien; kurangnya aktivitas fisik; terapi antikanker seperti kemoterapi; dan obat-obatan lain.
Sariawan bisa menjadi infeksi dan berdarah, dan membuat kita sulit makan. Dengan pemilihan makanan dan perawatan mulut yang baik dan benar, pasien dapat makan dengan lebih mudah.
Pasien yang sedang menjalani kemoterapi kerap mengeluhkan adanya perubahan rasa pada lidah mereka, terutama adanya sensasi rasa pahit. Akibatnya pasien bisa saja tiba-tiba tidak menyukai makanan tertentu.
Pasien dengan jumlah sel darah putih rendah (kondisi ini disebut neutropenia) memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi. Karena itu, panduan ini sering menjadi bagian dari rencana makan khusus yang disebut diet neutropenik, yang berfokus pada meminimalkan paparan bakteri berbahaya.
Makan secara biasa (dengan menggunakan mulut) adalah metode yang dianjurkan dan harus dilakukan sedapat mungkin, namun sebagian pasien mungkin akan menemukan kesulitan disebabkan komplikasi akibat kanker atau pengobatan kanker. Kanker tersebut meliputi kanker kepala, leher, esofagus atau perut. Seorang pasien bisa diberi nutrisi melalui sonde atau selang nutrisi enteral. Formula yang lengkap secara nutrisi akan diberikan, dan komposisi formula tersebut tergantung dari kebutuhan pasien dan metode pemberiannya.
Untuk rencana nutrisi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda, sangat penting berkonsultasi dengan ahli gizi terdaftar. Mereka dapat menilai kebutuhan, preferensi, dan kondisi medis Anda secara menyeluruh untuk memberikan saran yang tepat, terutama jika gejala terus berlanjut, berat badan turun tanpa sebab, atau Anda memerlukan dukungan nutrisi khusus seperti pemberian makan melalui selang.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel-sel tersebut maupun dengan menghentikan pembelahannya. Menjaga asupan gizi yang baik bagi pasien kanker bisa menjadi tantangan karena berbagai masalah seperti perawatan mulut yang kurang optimal, kelelahan, rasa sakit, demam, serta berbagai gejala lain yang dapat muncul selama dan setelah kemoterapi. Tujuannya adalah memahami cara mengatasi gejala-gejala tersebut dan tetap menjaga pola makan yang cukup setelah menjalani kemoterapi.
Tip untuk mengelola gejala untuk mencapai diet yang baik selama menjalani kemoterapi:
Menemukan makanan terbaik untuk pasien yang sedang menjalani kemoterapi sering kali berarti menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh yang terus berubah. Tips berikut dirancang untuk membantu Anda mengatasi gejala umum dan memudahkan saat makan.
Konstipasi didefinisikan dengan buang air besar yang kurang dari 3 kali dalam sepekan. Hal ini sering terjadi pada pasien kanker dan penyebabnya bisa dari kurangnya asupan cairan atau serat dalam pola makan pasien; kurangnya aktivitas fisik; terapi antikanker seperti kemoterapi; dan obat-obatan lain.
Sariawan bisa menjadi infeksi dan berdarah, dan membuat kita sulit makan. Dengan pemilihan makanan dan perawatan mulut yang baik dan benar, pasien dapat makan dengan lebih mudah.
Pasien yang sedang menjalani kemoterapi kerap mengeluhkan adanya perubahan rasa pada lidah mereka, terutama adanya sensasi rasa pahit. Akibatnya pasien bisa saja tiba-tiba tidak menyukai makanan tertentu.
Pasien dengan jumlah sel darah putih rendah (kondisi ini disebut neutropenia) memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi. Karena itu, panduan ini sering menjadi bagian dari rencana makan khusus yang disebut diet neutropenik, yang berfokus pada meminimalkan paparan bakteri berbahaya.
Makan secara biasa (dengan menggunakan mulut) adalah metode yang dianjurkan dan harus dilakukan sedapat mungkin, namun sebagian pasien mungkin akan menemukan kesulitan disebabkan komplikasi akibat kanker atau pengobatan kanker. Kanker tersebut meliputi kanker kepala, leher, esofagus atau perut. Seorang pasien bisa diberi nutrisi melalui sonde atau selang nutrisi enteral. Formula yang lengkap secara nutrisi akan diberikan, dan komposisi formula tersebut tergantung dari kebutuhan pasien dan metode pemberiannya.
Untuk rencana nutrisi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda, sangat penting berkonsultasi dengan ahli gizi terdaftar. Mereka dapat menilai kebutuhan, preferensi, dan kondisi medis Anda secara menyeluruh untuk memberikan saran yang tepat, terutama jika gejala terus berlanjut, berat badan turun tanpa sebab, atau Anda memerlukan dukungan nutrisi khusus seperti pemberian makan melalui selang.